Minggu, 12 April 2009

ARTI BACAAN SHOLAT

بسم الله الرحمن الرحيم

Selain sebagai sarana mengingat Allah SWT (dzikir), sholat adalah sarana untuk berdoa dan sebagai penolong bagi orang-orang mukmin. Dan hal itu hanya dapat dilakukan dengan sholat yang berkualitas atau khusyu’. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 45.

QS Al-Baqarah:45
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'.”

Untuk mencapai kekhusyu’an dalam shalat, paling tidak/minimal kita harus memahami dan menghayati arti setiap apa yang kita baca dalam shalat tersebut.

Berikut tentang arti bacaan-bacaan dalam shalat.

SELAMAT MEMPELAJARI!

A. Takbiratul ihram

الله اكبر

(Allahu Akbar)

(Allah Maha Besar)

B. Doa iftitah
Di sini akan disajikan dua doa iftitah—tanpa bermaksud mewacanakan ikhtilaf yang ada.

1.
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا. انى وجهت وجهي للذي فطر السموات والارض حنيفا مسلما وما انا من المشركين . ان الصلاتي ونسكى ومحياي ومماتى لله رب العالين. لا شيك له وب ذلك امرت وانا من المسلمين



(Allahu akbar kabiiran walhamdu lillahi katsiiran, wasubhaanallahi bukratan wa ashiilaa. Inni wajjahtu waj hiya lilladzi fatharas samawaati wal ardha haniifam musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ‘aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzalika umirtu wa anaa minal muslimiin)

(“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segenap puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore. Sesungguhnya saya menghadapkan mukaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi. Dengan tulus ikhlas sebagai seorang Islam dan saya bukan termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup matiku adalah untuk Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagi Allah dan demikian itulah saya diperintah dan saya adalah termasuk golongan orang-orang Islam.”)

2.
اللهم باعد بيني وبين خطاياي كما بعدت بين المشرق و المغرب . اللهم نقني من خطاياي كما ينقى الثوب الابيض من الدنس . اللهم اغسلني منخطاياي بالماء والثج والبرد

(Allahumma baa’id baini wabaina khataayaaya kamaa ba’adta bainal masyriqi wal maghribi. Allahumma naqqinii min khataayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadu minaddanasi. Allahumma ghsilnii min khataayaaya bilmaa’i watstsalji wal baradi)

(“Yaa Allah! Jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Yaa Allah! Cucilah kesalahan-kesalahan dan dosa-dosaku, bagaikan bersihnya kain putih dari kotoran. Yaa Allah! Cucilah kesalahanku dengan air, es dan embun.”)

Kemudian dilanjutkan ta’awudz

C. Ta’awudz
اعوذ ب الله من الشيطان الرجيم من همزه ونفخه ونفثه

(A’u dzubillahi minasy syaithaanir rajiim, min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi)

(Aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk dari kegilaannya, kesombongannya dan dari hembusannya)

Terkadang Nabi SAW menambahinya dengan

اعوذ ب الله السميع العليم من الشيطان الرجيم

(a’uudzubillahis samii’il ‘aliim minasy syaithoonir rajiim)
(Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha mendengar dari godaan syetan yang terkutuk)

D. Basmallah
بسم الله الرحمن الرحيم

(Bismillahir rahmaanir rahiim)

(Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)

E. Al-Fatihah
1. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
2. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
3. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
4. Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
5. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
6. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

[1] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[2] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[3] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[4] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
[5] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[6] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[7] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[8] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Setelah membaca al-Faatihah, Rasulullah SAW membaca surah lainnya. Terkadang membaca surah panjang dan kadang surah pendek karena suatu penyebab seperti sedang dalam perjalanan, sakit batuk atau sakit lainnya.

F. Bacaan ruku’
1.
سبحان ربي العظيم
(Subhaana rabbiyal ‘adhiim)

(”Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung”)

2.
سبحان ربي العظيم وبحمده

(Subhaana rabbiyal ‘adhiim wabihamdih)

(”Maha Suci dan Maha Agung Allah, segala puji bagiNya”)

G. Bacaan i’tidal
سمع الله لمن حمده
(Sami’allahu liman hamidah)

(Allah mendengar orang yang memuji-Nya)

kemudian membaca doa

ربن ولك الحمد
(Rabbana walakal hamdu)

(Wahai Rabb kami, dan segala puji adalah milik-Mu)

H. Bacaan sujud
1.
سبحان ربي الاعلى
(Subhaana rabbiyal a’la)

(Maha Suci Rabbku yang Maha Tinggi)




2.
سبحان ربي الاعلى و بحمده

(Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdih)

(”Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya”)

I. Bacaan duduk di antara dua sujud

رب اغفرلي, وارحمني, واجبرني, وارفعني, واهدني, وعافني, وارزقني

(Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii, wahdinii, wa’aanifinii, warzuqnii)

(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku petunjuk, jadikanlah aku sehat dan berilah rizki)

J. Bacaan tasyahud (baik awal maupun akhir)

التحيات لله, والصلوات و الطيبات. السلام على النبي و رحمة الله و بركاته. السلام علينا و على عباد الله الصالحين. اشهد ان لا اله الا الله, و اشهد ان محمدا عبده و رسوله. اللهم صل على محمد و على ال محمد, كما صليت على ابراهيم, و على ال ابراهيم, انك حميد مجيد, اللهم بارك على محمد, و على ال محمد, كما باركت على ابراهيم, و على ال ابراهيم, انك حميد مجيد.

(Attahiyyaatu lillaah, wash sholawaatu wath thoyyibaat, assalaamu ‘alan nabiyyi wa rohmatullaahi wa barokaatuh, asyhadu alla ilaaha ilallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh, Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa sholaita ‘ala Ibroohiim wa ‘ala aali Ibroohiim, innaka hamidum majiid, Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad, kamaa barokta ‘ala Ibroohiim, wa ‘ala aali Ibroohiim, innaka hamidum majiid)

(Segala penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan atas Nabi, begitu pula rahmat Allah dan barakah-Nya. Semoga keselamatan atas kami, begitu pula atas hamba-hamba-Nya yang shalih. Aku bersaksi tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Yaa Allah, berikanlah sholawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Yaa Allah, berikanlah barakah kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan barakah kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia)


K. Salam
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Assalaamu ‘alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh)

(Semoga Allah melimpahkan keselamatan, rahmat dan barakah-Nya kepada kamu sekalian)


Semoga bermanfaat!!!

Sumber:
• Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Sifat Sholat Nabi.
• Al-Markaz, VCD Sifat Sholat Nabi